Misteri Hujan

Misteri Hujan

         "Aku suka hujan. Suara rintik demi rintiknya menenangkan. Bau petrichor yang menyeruak masuk ke dalam indra penciuman membangkitkan perasaan nyaman.", kata seseorang, tersenyum, matanya memandang ke arah langit yang sedang hujan.

"Ah, kenapa harus sekarang sih hujannya? Kan aku jadi tidak bisa pulang. Masa iya hujan-hujanan lagi? Nanti keseringan terkena hujan jadi sakit lagi.", batin orang yang sama beberapa hari kemudian, seraya merengut kesal.

Aku sering mendengar banyak orang berkata mereka menyukai hujan. Betapa mereka membuat puisi indah tentang hujan. Hujan yang membangkitkan kenangan-kenangan lama, kenangan yang membuat tersenyum dan kenangan yang memicu jatuhnya air mata. Hujan yang paling pas disandingkan dengan mie rebus plus irisan cabai. Hujan yang membuat kopi dan pisang goreng hangat terasa dua ratus kal
i lebih nikmat. Tak lupa, hujan yang membuat tanaman terlihat segar. Hujan yang membasahi aspal yang gersang. Hujan yang mengalirkan kehidupan, membasahi sumber-sumber air yang hampir mengering tak kuasa menahan beban kebutuhan makhluk hidup disekitar. Luar biasa, bukan? Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan? Tuhan dengan segala kasih sayangnya menurunkan hujan yang memberi segudang manfaat.


Nyatanya, banyak yang berkata suka hujan, tapi tak suka basah kehujanan.

Yang berkata hujan itu berkah, juga menjadi yang melarang orang terdekatnya basah terkena hujan.

Jadi, yang benar yang mana?


Aku termenung, menatap kosong ke arah jendela kamarku, diiringi irama hujan yang mengetuk lembut atap rumahku, seakan menuntut penjelasan dari segala pertanyaanku tentangnya.


Sebenarnya kandungan apa yang dimiliki air hujan sampai hampir seluruh penduduk bumi percaya hujan menyebabkan sakit lalu kemudian takut keluar saat hujan turun? (Kecuali saat ada petir, benar, petir bisa melukai manusia jika terkena).


Sugesti. Kepercayaan.


Aku baru sadar bahwa sugesti dan kepercayaan merupakan hal yang sangat berkuasa di dalam tubuh. Dalam kasus ini, otak sudah terlatih dan percaya bahwa jika terkena hujan maka akan sakit. So be it. Jadilah setelah terkena hujan tubuh jadi sakit. Mind power.

Mulai sekarang, aku akan tanamkan bahwa hujan merupakan karunia Tuhan, hujan adalah berkah bagi semesta. Hujan-hujanan tidak membuatku sakit, karena aku berinteraksi dengan rahmat dari Tuhan, tak mungkin rahmat menyebabkan sakit. Toh nanti jika aku sakit, bukan hujan penyebabnya. Tapi memang Tuhan ingin aku beristirahat sejenak.

Terjawab sudah semua pertanyaanku. Lamunan sore itu ku akhiri dengan lagu favoritku, Blue Jeans yang dinyanyikan oleh Gangga. "Have I told you lately, that I miss you badly?"

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer